Surat Cinta dari YouTube Creator


(Dokumentasi pribadi)

Memiliki channel YouTube sejak tahun 2017 tidak serta merta membuatku jadi youtuber. Keahlian dan kemampuan terbatas yang kumiliki membuatku minder mengisinya. Jadilah channel tersebut nyaris kosong melompong selama tiga tahun.

Hanya ada beberapa video kegiatan yang kuposting di sana. Tujuannya pun sederhana. Hanya sebagai koleksi pribadi dan rekam jejak digital yang jauh dari kata sempurna.

Saat tiba-tiba dirumahkan dan harus mengajar dari rumah pun channel YouTube yang kumiliki masih apa adanya. Nyaris tak ada tambahan berarti. Aku bingung mau diisi dengan apa saat itu.

Semua kegiatan pembelajaran yang kulakukan selama periode Maret hingga Juni 2020 dilakukan via Google classroom.

Mengapa memilih Google classroom? Karena itulah yang aku tahu. Platform lainnya masih buta. Dengan bantuan WhatsApp group yang isinya tak hanya grup peserta didik tapi juga orang tua peserta didik aku berusaha mengkondisikan kelas yang kupegang. Satu demi satu kuarahkan ke Google classroom. Perlahan namun pasti WhatsApp group mulai ditinggalkan dan beralih ke Google classroom semuanya.

Alhamdulillah, hampir tidak ada masalah di sana. Lambat laun semua terbiasa belajar dan berdiskusi di Google classroom. Orang tua peserta didik pun mulai tidak banyak bertanya tentang segala hal yang berkaitan dengan pelajaran anak-anaknya seperti saat masih menggunakan WhatsApp group. Penilaian yang dilakukan pun lebih mudah. Tinggal unggah saja tugas yang akan diberikan di sana. Tidak lupa mengatur waktu pengerjaannya. Peserta didik otomatis mengetahui adanya tugas tersebut. Mereka bisa bertanya apabila kurang paham dengan tugas yang diberikan. Nilai mereka pun mudah diunduh. Mudah bukan?

Hanya saja yang menjadi masalah bagiku saat itu adalah jaringan internet yang kurang lancar. Akibatnya aku terpaksa begadang hingga dini hari hanya untuk memeriksa tugas mereka. Tidak adil rasanya bila hanya menceklis nama dan memberikan mereka nilai berdasarkan tugas yang masuk. Aku terbiasa memberikan feedback atas apa yang sudah mereka kerjakan dan kirimkan. Itu sebabnya mengapa harus begadang. Betapa melelahkan.

Memasuki tahun pelajaran 2020/2021 aku mulai berpikir. Kesulitan yang kuhadapi selama di kelas sebelumnya harus dicarikan solusinya. Tak mungkin rasanya membuat mereka memahami materi yang kuberikan hanya dengan membaca (read by themselves) saja. Bagi yang kebetulan memiliki kemampuan belajar bergaya visual mungkin tidak akan mengalami kesulitan. Bagaimana dengan yang kinestetik dan auditori?

Berangkat dari pemikiran itulah maka aku memberanikan diri membuat video pembelajaran yang kemudian diunggah ke channel YouTube. Dengan mempelajari beberapa tutorial seperti kinemaster, viva video, dan bandicam serta bertanya kepada ahlinya jadilah video pembelajaran perdanaku, Kd. 3.1 Pemaparan Jati Diri untuk SMA Kelas X.


(Dokumentasi pribadi)

Link video tersebut kemudian kukirim ke semua peserta didikku. Mereka antusias sekali. Meskipun belum pernah bertatap muka di sekolah secara langsung mereka tetap bersemangat mempelajari materi yang kuberikan via YouTube.

Tak kusangka video sederhana itu tidak hanya ditonton oleh peserta didikku. Hingga tulisan ini dibuat ada 5.747 orang yang sudah menonton dan mempelajari materinya. Subhanallah. Aku merasa sangat bahagia. Bahagia karena ternyata aku bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat tak hanya untuk peserta didik yang menjadi tanggung jawab langsung tapi juga bagi orang lain yang membutuhkan materi tersebut.

Kini, channel YouTubeku sudah mulai berisi banyak video pembelajaran. Kudedikasikan waktuku untuk membuat materi-materi bahasa Inggris yang kemudian kuunggah di sana.

Harapanku sederhana. Aku ingin video pembelajaran sederhana yang kubuat bermanfaat bagi sesama. Dengan begitu ilmu yang kumiliki bermanfaat.


(dokumentasi pribadi)

Alhamdulillah, 9 Oktober lalu aku mendapat surat cinta dari YouTube Creators. Isinya tentang performa channel YouTubeku selama satu bulan terakhir. Ada tambahan pelanggan sebanyak 29 orang dan 2.387 penayangan dengan jumlah total waktu tonton sebanyak 6.323 menit. Jadi hingga hari ini sudah ada 632 subscriber. Wow, ini sungguh luar biasa bagiku.


(dokumentasi pribadi)

Ini sungguh luar biasa. Semoga ke depannya aku diberikan kesehatan dan kemampuan untuk terus mengunggah video-video pembelajaran berikutnya agar makin banyak orang merasakan manfaat channel YouTubeku.

(Bogor, 10 Oktober 2020)
#Day4AISEIWritingChallenge


BIOGRAFI PENULIS
Neneng Hendriyani, M.Pd, guru Bahasa Inggris di SMA N 4 Cibinong dan penulis 11 judul buku ber-ISBN; SMAFOUR in students English writing (mendongkrak motivasi dan kemampuan siswa menulis berbagai teks bahasa inggris) (2020), Albatros (2019), Enrichment Book for XI SMK Based on Curriculum 2013 revision (2018), Antologi Bunga Rampai Goresan Pena Guru Jawa Barat (2018), Let’s Learn English Together (2018), Perlukah Kita Jujur? (2018), Setangkup Rindu dari Masa Lalu (2017), Janji Firly (2017), Tips Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (2017), Bogor: Peninggalan Sejarah dari Masa Ke Masa (2017), Alih Kode dan Campur Kode: Strategi Siswa Dalam Berbicara Bahasa Inggris (2017) ini juga menulis esai, artikel dan resensi yang terbit di media massa (koran) lokal Pikiran Rakyat, Bali dan jurnal PGRI Pusat dan Balai Bahasa Banten. Juga menjadi pembimbing siswa dalam menulis buku. Sudah ada 13 judul buku yang dihasilkan oleh siswa binaannya. 2 buku saat masih aktif mengajar di SMK Negeri 1 Cibinong, 11 buku ditulis oleh siswa SMA Negeri 4 Cibinong.

Selain itu juga aktif mengikuti lomba penulisan puisi dengan tema yang ditentukan panitia penyelenggara untuk tingkat nasional dan internasional. Karya yang berhasil lolos seleksi panitia tingkat nasional dan internasional Senyuman Lembah Ijen (Antologi puisi Nusantara ditulis bersama penyair Asia Tenggara) 2018, antologi 50 Opini Puisi Esai Indonesia, 2018, antologi Puisi Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival, 2018, antologi Puisi penyair Asean 2018 (Kinanti di Kampar Kiri), Antologi Puisi penyair Asean 2019 (Membaca Asap)

Karya Nulis Bareng yang tercatat pernah dihasilkan adalah Jangan Berhenti Mengajar (2017), Menghidupkan Ruh Dewi Sartika-Seri Puisi (2017), Menghidupkan Ruh Dewi Sartika-Seri Esai (2017), Antologi Fikmin Pelita di Mata Pelangi (2019), 1001 Membuat Guru-Siswa Suka Baca Buku (Buku 2) (2019), Untuk Anakku 2 (2019), Bertualang ke Negeri Satwa (Kumpulan Dongeng Fabel) (2020), 52 Kisah Dongeng Fabel Menginspirasi Buah Hati (2020).

18 thoughts on “Surat Cinta dari YouTube Creator”

  1. wah keren bu neng, alhamdulillah bermanfaat video nya ya,, selamat atas surat cinta youtube nya, jadi terinspirasi buat cerita ttg youtube juga, terus semangat dan berkarya ya sobat 💕

  2. Ternyata ada hikmah dibalik pandemi yang terjadi, kreatifitas semakin meningkat sebagai satu solusi menghadapi kondisi. Tetap berkarya untuk sesama.

  3. Luar biasa.. kreatifitas yang ibu berikan , salam.. saya bangga dan salut di saat pandemi seperti ini . Tetaplah Semangat Bu dalam mendidik anak-anak.
    Sangat menginspirasi

  4. Pandemi membawa hikmah jadi lebih kreatif dan bisa berbagi dan bermanfaat untuk sesama khususnya di bidang pendidikan. 👍

  5. Luar biasa, saya salut , saat pandemi kreativitas Bu guru sangat sangat menginspirasi.

    Membantu anak anak dalam pembelajaran. Semoga sukses
    Tetap Semangat. Salam Bu guru

Leave a Reply to Kholisoh Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *