CORONA DAN GURU

Oleh Neneng Hendriyani

Sudah dua minggu aku di depan layar berbalut daster dan sendal,
wajah polos tak sempat dandan yang terpikir cuma mengajar
Sejak pagi hingga malam laptop dan handphone jadi kawan
Kuota sudah tak dipikirkan entah berapa yang melayang

Mata lelah, kepala berkunang, jari jemari pegal kesemutan tak jua dihiraukan
Hendak mengeluh tapi tabu, rasa malu memaksaku tetap tegar tetap sabar
Mengajar jarak jauh tergantung koneksi tergantung sinyal,
nilai siswa jadi tujuan

Entah berapa minggu lagi, begini
Sejak enam belas Maret aku meng-upgrade diri
Satu demi satu aplikasi dipelajari guna memudahkan tugas sesuai janji bakti
Sejak pagi hingga malam laptop dan handphone jadi kawan
Kuota sudah tak dipikirkan entah berapa sudah melayang

Mata lelah, kepala berkunang, jari jemari pegal kesemutan tak jua dihiraukan
Nilai siswa jadi tujuan sebagai bekal mereka di masa depan kala corona tinggal kenangan
Kuatkan niat, bulatkan tekad mengajar jarak jauh, tergantung koneksi tergantung sinyal,
nilai siswa jadi tujuan

(Karadenan, 30 Maret 2020; 18.52)

Tentang Penulis:
Neneng Hendriyani lahir di Kabupaten Bogor dan tinggal di red zone Karadenan, Cibinong. Sehari-hari bertugas sebagai guru bahasa Inggris di SMA Negeri 4 Cibinong. Untuk korespondensi sila hubungi nenghendri53@gmail.com dan WhatsApp 085715773482

Puisi di atas dimuat dalam buku PANDEMI PUISI (ANTOLOGI BERSAMA MELAWAN COVID-19) dengan ISBN 978-602-5780-60-8 pada halaman 278. Buku ini memuat semua curahan perasaan, pikiran, dan harapan dari seluruh penyair nusantara terhadap Corona Virus yang tiba-tiba datang di awal tahun 2019 di Indonesia.