Credential Pertamaku di Tahun 2024: St Brigid’s Poem

Mendapatkan sebuah credential dari sebuah instansi pemerintah adalah hal yang sangat membanggakan bagiku pribadi. Ini adalah sebuah pengakuan atas kreativitas yang kulakukan dan ini adalah bukti sebuah aktualisasi diri di bidang sastra. Memang hasilnya tidak sebaik yang pernah kuraih di tahun 2018, 2018, dan 2019 lalu. Namun, ini adalah bukti bahwa aku hanyalah manusia yang pernah mengalami banyak kejutan dalam hidup bahkan pernah merasakan roller coasternya kehidupan.

 

Menulis puisi dengan tema “The Future of Women” memang lumayan berat. Dari kaca mata sastra tidak  bisa seseorang menulis dalam waktu sekejap. Setidaknya ia memerlukan waktu untuk berkontemplasi dalam waktu yang cukup lama. Bagaimana ia mengartikan wanita itu sendiri dalam sudut pandangnya mempengaruhi bait puisi yang ditulisnya. Bagaimana ia merasakan denyut harapan wanita dan menggelorakannya dalam sebuah puisi juga merupakan tantangan yang luar biasa. Untuk itu salut dan hormat kepada pemenang kompetisi puisi yang diadakan oleh Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN.

Anda berhak dapat bintang!

Hai Perempuan Perkasa

Oleh: Neneng Hendriyani

Abad berganti, musim berlalu
Laksana angin setia menembus waktu
Bawa serta mimpi, juga asa masa mudamu
Merajut menata binar jiwa dalam senyum kilau dunia
Lihatlah ke muka!
Berjalanlah bersama
Sibakkan ego juga ambisi
Raihlah hangatnya mentari
Tiupkan gelora yang tak bisa mati
Obati jiwa, berikan cinta
Demi rumah dan waktu yang belum tiba
Di mana kilau dunia menjadi milik kita: perempuan-perempuan perkasa!
(Bogor, 8 Februari 2024)

 

Puisi ini telah kutulis dan kirimkan ke email resmi Embassy of Ireland, Jakarta, pada tanggal 08 Februari 2024 lalu dalam rangka mengikuti Kompetisi Puisi Untuk Merayakan St. Brigid “Masa Depan Perempuan”.

Tidak mudah memang menulis sebuah puisi dengan tema yang sudah ditentukan panitia. Namun demikian ini adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan sekaligus menantang kreativitasku. Semoga di kesempatan berikutnya bisa berjaya lagi seperti tahun 2018 memenangkan sayembara penulisan puisi internasional untuk para penyair ASEAN.