BENARKAH POSISI DUDUK SISWA MENENTUKAN PRESTASI SISWA?

Oleh Neneng Hendriyani

Maraknya berita mengenai berbagai cerita di hari pertama siswa bersekolah di tahun ajaran baru menggelitik rasa ingin tahu banyak orang. Benarkah posisi tempat duduk siswa menentukan prestasi siswa sehingga banyak orang tua yang berlomba datang lebih pagi demi mendapatkan posisi terbaik bagi buah hatinya?

Rasanya agak sedikit berlebihan bila kita menyaksikan fenomena para ibu yang menyekolahkan anaknya pada setiap tahun ajaran baru. Ada saja ulah yang mereka buat agar posisi terbaik bagi anak mereka tidak berubah di pagi hari pertama sang buah hati datang ke sekolah.

Ada yang menempelkan tas anaknya dengan cara melakbannya di atas meja. Ada juga yang merantai meja dan kursinya agar tidak berpindah tempat. Ada pula yang memakunya, menempelkan nama di atas meja, dan lain sebagainya.

Selintas memang semua itu terkesan berlebihan. Namun bagi orang tua itu adalah upaya nyata yang bisa dilakukan mereka dalam rangka membantu sang anak mendapatkan yang terbaik di sekolah.

Hal ini berkaitan erat dengan hasil penelitian yang dilakukan Penn State Altoona yang menyatakan bahwa siswa yang duduk di barisan depan cenderung mendapat nilai lebih baik dalam ujian sekitar 80%. Sementara barisan tengah 71.6% dan barisan terakhir hanya 68,1%.

Ini wajar mengingat posisi duduk barisan depan dan tengah umumnya lebih dekat dengan guru. Jadi, siswa pasti lebih mudah menangkap suara guru dan dapat berinteraksi langsung dengan guru dibandingkan mereka yang duduk di barisan paling belakang.

Siswa yang memilih posisi duduk di barisan belakang umumnya kurang fokus dengan isi pembelajaran karena mereka merasa bahwa guru hanya aktif berinteraksi dengan siswa yang memilih posisi duduk di barisan depan dan tengah. Mereka asyik mengerjakan tugasnya sendiri atau bermain di tengah proses kegiatan pembelajaran.

Dari apa yang terjadi di dalam kelas maka wajarlah  bila orang tua kemudian berlomba datang lebih awal guna mengamankan posisi duduk anaknya di kelas.***