KUNANTI DI KAMPAR KIRI (ANTOLOGI PUISI PENYAIR ASEAN)

Ini adalah buku antologi puisi yang ditulis oleh para penyair ASEAN. Tidak mudah untuk bisa masuk ke dalam bagian buku ini. Seluruh penyair harus berkompetisi menulis sebuah puisi dengan tema yang sudah ditentukan oleh Panitia. Yaitu tentang Kampar Kiri, Gunung Sahilan, Riau. Bersyukur aku bisa masuk ke dalam kompetisi ini dan menjadi salah satu bagiannya dengan sebuah puisi yang berjudul MALAM KENDURI DI KAMPAR KIRI (halaman 126).

Berikut ini puisinya. Selamat membaca, ya.

Antologi Puisi “Kunanti di Kampar Kiri (Mendulang Gunung Sahilan, Menyanding Rimbang Baling)”

Malam Kenduri di Kampar Kiri
Oleh Neneng Hendriyani

Malam baru mulai datang, kawan
Kenduri pun belumlah usai
Mari merapat sini, dendangkan lagu suka kita
Di Kampar Kiri bebas menari
Nyanyikan syair cinta, ribuan doa ‘tuk umat sedunia

Jangan bawa arak, bawa saja limun soda
Kita minum hingga fajar tiba
Mari kemari kawan kita berpesta
Jangan cemas kenduri belum usai
Mari bercengkrama tukar kata tentang kita sambil tunggu
Maidun lelo teriak manja
Tanda Raja tiba usailah semua derita

(Bogor, 22 Mei 2018)

Nasihat Ninik Mamak
Oleh Neneng Hendriyani

Bila esok senja kau dapati
Usah pergi ke luar negeri
Cukup datang lima kali sehari
ke sini ke ujung Subayang ini

Bila esok senja kau dapati
Jangan tunggu malam menyelimuti
Datanglah ke Gunung Sahilan cepat
Pukul rebana jabat tanganku erat
Mandi balimau bakasai kita nanti
Bersama raja, handai taulan Kampar Kiri
Lalu senyum bolehlah pergi ikut mentari

(Bogor, 22 Mei 2018)

Penulis adalah Guru Bahasa Inggris di SMK N 1 Cibinong Kab Bogor sekaligus Alumni Peserta Kemah Sastra Nasional 2018 di Desa Adat Kemiren Banyuwangi pada tanggal 28-29 April 2018. Karya sastranya antara lain Antologi Seri Puisi: Menghidupkan Ruh Dewi Sartika Dalam Jiwa Para Guru (2017), Janji Firly (2017), Kumpulan Puisi Setangkup Rindu Dari Masa Lalu (2018), Antologi Puisi: Senyuman Lembah Ijen (2018).