Membuat Outline

oleh Neneng Hendriyani

Membuat outline alias kerangka karangan adalah langkah awal yang biasa dilakukan penulis dalam membuat karangan atau tulisan. Ada yang benar-benar mempraktikkan langkah ini dengan tepat. Ada juga yang hanya sebagian menerapkannya untuk karangan yang benar-benar membutuhkannya saja. Ada pula yang mengabaikannya sama sekali. Apapun pilihannya semua memiliki konsekuensi.

Konsekuensi bagi yang harus membuat outline adalah:

  1. Harus menyiapkan waktu lebih banyak di bagian awal persiapan menulis untuk membuat outline.
  2. Harus menyediakan waktu untuk menyusunnya agar tidak lupa.
  3. Harus memanage waktu sedemikian rupa agar waktu penulisan karangan bisa sesuai dengan target yang ditentukan di awal membuat outline.
  4. Harus tegas terhadap diri sendiri dalam menulis sesuai dengan outline yang dibuat.

Konsekuensi bagi yang hanya membuat outline untuk karangan tertentu saja adalah:

  1. Tidak terbiasa menulis mengikuti aturan ketat sebuah outline.
  2. Tidak terlatih dan kurang cekatan dalam menyelesaikan naskah yang panjang-panjang. Hal ini dikarenakan tidak memiliki guide dalam menulis di awal penulisan.

Konsekuensi bagi yang tidak pernah membuat outline adalah:

  1. Tidak bisa membuat karangan/tulisan.
  2. Sering bingung memulai paragraf pertama.
  3. Kesulitan menyambungkan cerita atau bahasan dari satu paragraf ke paragraf berikutnya.
  4. Jalan cerita menjadi acak-acakan.

Nah dari uraian di atas maka kamu bisa memilih mana yang paling tepat dengan kondisimu.

Saya sendiri tidak mewajibkan diri untuk selalu menyusun outline sebelum menulis. Hal ini karena saya sudah dikejar pekerjaan berikutnya yang menggunung. Eits, ini jangan ditiru ya.

Bagi penulis profesional penyusunan outline adalah wajib. Mereka tidak akan pernah menulis sebelum menyusun outlinenya terlebih dahulu. Ibarat mau pergi ke suatu tempat, mereka sudah mempelajari medan, keadaan jalan, penerangan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan arah menuju tempat tersebut. Hal ini mereka lakukan agar tidak tersesat. Selain itu mereka juga bisa mencapai tempat tersebut secepat dan seaman mungkin.

Outline sendiri memang berfungsi sebagai peta yang akan mengarahkan penulis dalam menulis. Dari pola yang dibuat inilah penulis mulai menulis dari bab pertama hingga bab terakhir tanpa mengalami kesulitan berarti. Jalan ceritanya bagus, lancar dan tidak bertele-tele.

Di jalan raya, outline adalah lampu lalu lintas. Dia memberitahukan penulis kapan harus mulai jalan lagi, kapan harus berhenti dan memilih jalur berikutnya.

Nah, sudah paham kan fungsi outline? Masih mau menunda membuatnya?

Oke, mari kita mulai membuat outline.

Trik pertama dalam membuat outline adalah menentukan tema penulisan. Bahasa gampangnya adalah kamu mau menulis tentang apa. Misalnya mau menulis hewan. Maka tentukan hewan apa dan apa yang akan ditulis tentang hewan itu.

Dari sini maka kita sudah tahu bahwa tema penulisannya adalah hewan. Selanjutnya mari kita buat outlinenya. Setelah itu tentukan judulnya. Ini adalah trik kedua. Kamu bisa ambil apapun yang berhubungan dengan hewan. Bisa memilih hewan yang paling disukai, dibenci, dan lain-lain. Nah kalau saya memilih judul Hewan Kesayangan. Kenapa kesayangan? Karena sesuatu yang disayang akan lebih mudah ditulisnya. Banyak sekali hal yang bisa ditulis bila berhubungan dengan kesayangan. Iya, kan?

Dari judul ini baru kita membuat uraian untuk tiap babnya. Contoh, bab pertama berisi uraian asal mula memiliki hewan kesayangan. Pada bagian ini kamu bebas menuliskan pengalaman pribadimu tentang kapan sih kamu mulai memelihara hewan kesayangan. Ceritakan saja waktu, tempat, biaya, dan orang-orang yang mendukung serta menentangmu memelihara hewan tersebut.

Untuk bab dua kamu bisa menuliskan tentang makanan hewan kesayanganmu. Ceritakan apa saja yang dimakan dan tidak dimakannya. Tuliskan juga makanan apa saja yang menjadi favoritnya. Kamu bisa membaginya menjadi makanan utama dan makanan tambahan. Selebihnya coba kamu pikirkan lagi tentang makanan yang bisa dimakan oleh hewan tersebut.

Pada bab ketiga kamu bisa tuliskan tentang kemampuan yang dimiliki oleh hewan kesayangan. Di sini kamu bisa bandingkan dengan kemampuan hewan lain yang sejenis.

Untuk bab selanjutnya kamu bisa tambahkan sendirinya.

Untuk mempermudah pemahamanmu sila pelajari outline berikut.

Tema: Hewan

Judul: Hewan Kesayangan

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Asal Mula Memiliki Hewan Kesayangan

1.2 Penolakan Dari Orang Terdekat

Bab 2 Makanan Kesukaan Hewan Kesayangan

2.2 Makanan Utama

2.2 Makanan Tambahan

Bab 3 Kemampuan Unik Hewan Kesayangan

3.1 Melompat Bak Pelompat

3.2 Hewanku Cerdas

 

(Karadenan, 5 Juni 2020)