Manfaat Menjadi Penulis

Oleh Neneng Hendriyani

Setiap kali kita membaca sebuah artikel, puisi, cerpen, bahkan novel pernahkah kita berpikir apa yang didapat oleh penulisnya? Apakah mereka mendapatkan apa yang diinginkannya melalui karya yang kita baca? Atau jangan-jangan kita merasa acuh dan enggan memikirkannya lantaran itu bukan urusan kita.

Apapun itu yang pasti di balik sebuah karya pasti ada pihak yang menyebabkan karya itu ada. Pihak inilah yang dalam dunia tulis menulis kerap kita sebut penulis. 

Menjadi penulis seringkali bukanlah cita-cita awal bagi penulis itu sendiri. Coba saja amati orang-orang yang kita kenal sebagai penulis di lingkungan kita. Apakah ia benar-benar seorang penulis saja ataukah ia memiliki profesi lain selain penulis? Bila ia memiliki profesi lain sebagai penulis maka sudah dapat dipastikan bahwa menjadi penulis bukanlah cita-cita awal baginya.

Ibarat jatuh cinta, pilihan menjadi penulis bukanlah cinta pertamanya. Namun demikian, bisa jadi ia adalah cinta terakhir. Sebagai bagian dari cinta terakhir maka pilihan menjadi penulis adalah pilihan yang berat sekaligus tepat.
Mengapa berat? Karena tidak semua hasil karyanya akan dihargai dengan semestinya pada saat yang ia harapkan. Dikatakan tepat karena dengan menjadi penulis ia akan mendapatkan banyak hal yang tidak akan didapatkannya pada profesinya yang lain.

Lalu, apa sajakah manfaat menjadi penulis itu?

Dari hasil pengalaman pribadi selama tiga tahun berkecimpung di dunia literasi ini, saya mengelompokkan manfaat menjadi penulis berdasarkan pembagian waktu. Yaitu, lampau, kini dan nanti.

Manfaat menjadi penulis berdasarkan pembagian waktu ini berkaitan erat dengan keadaan psikologi, sosial dan ekonomi penulis.

  • Manfaat menjadi penulis pada waktu lampau
    Dahulu orang menjadi penulis karena penulis dianggap profesi yang mulia. Lihat saja bagaimana ilmu pengetahuan pada zaman Yunani, Romawi dan Islam berkembang pesat karena jasa para penulis. Mereka menulis siang dan malam mengenai berbagai hal yang bermanfaat bagi manusia dan kehidupannya. Mereka mendapatkan penghormatan, status sosial, dan penghidupan yang layak untuk itu semua.

Bagaimana dengan kita yang hidup pada masa kini? Apakah kita tidak memiliki manfaat akan masa lampau? Ketahuilah, segala yang terjadi pada waktu yang telah kita lewati memberikan manfaat kepada kita. Sayangnya tidak semua menyadarinya. Bagi penulis semua hal yang telah dilewatinya ini dapat menjadi bahan penulisan yang sangat berharga. Dengan menggali kembali ingatan, kenangan, keinginan, dan pencapaiannya pada masa lampau alias masa lalu ia akan menghasilkan karya baru. Karya baru ini bisa jadi sebuah best seller yang membuatnya menjadi kaya raya baik secara finansial maupun emosional. Inilah manfaat yang dapat diambil dari masa lampau.

  • Manfaat menjadi penulis masa kini
    Segala kenikmatan yang bisa dinikmati oleh kita semua pada masa kini juga bisa dinikmati oleh penulis loh. Mau tahu apa saja kenikmatan yang dimaksud tersebut?
    Ketahuilah, setiap profesi apapun nama dan job description-nya sama-sama menghasilkan uang. Dengan uang inilah semua kebutuhan hidup, keinginan dan fantasi bisa diperoleh. Bagaimana kita bisa membeli makanan bila tidak punya uang? Bagaimana bisa jalan-jalan ke luar daerah bila dompet tipis?

Di sinilah terbukti meskipun uang bukan segalanya tapi dengan uang kita bisa mendapatkan segalanya. Betul?

  • Manfaat menjadi penulis masa depan

Dari hasil tulisan yang dicetak di media massa baik itu koran harian, majalah mingguan, buletin, dan lain sebagainya penulis sejatinya sedang berinvestasi jangka panjang. Tak hanya mendapatkan sejumlah uang honor dari setiap tulisan yang dimuat atau dipublikasikan tapi juga mendapatkan pembaca setia, jejaring pekerjaan dan kepuasan batin.

Semakin banyak tulisan yang dimuat baik secara online maupun offline oleh media yang memiliki kredibilitas dan pangsa pasar tinggi semakin membuat nama penulis diperhitungkan di dunia literasi. Coba saja amati beberapa nama penulis yang sudah memiliki nama di bidang tersebut. Mereka dapat dengan mudah mengirimkan tulisan-tulisan berikutnya ke berbagai media tadi tanpa kesulitan. Beda halnya dengan penulis pemula. Penulis pemula harus “berdarah-darah” dahulu agar bisa tembus ke media yang diinginkan.

Nah sampai sini sudah paham kan manfaat menjadi penulis?
Masih mau menunda diri menulis dan menjadi penulis?

(Bogor, 3 Juni 2020)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *